Knowledge and Understanding: Things that I Couldn't Live Without

Membaca buku yang konon kabarnya best seller, plus inspiring banyak orang, membuat gue kaluar dengan tulisan ini. Tulisan ini sebenarnya sederhana banget, cuman sebuah ekspresi pikiran gue akibat membaca buku tersebut.

Buku yang gue baca lebih banyak berbicara mengenai passion; sesuatu yang gue juga tanyakan pada diri gue sendiri sebenarnya. What is my passion? Apa sih yang paling membuat gue excited segitunya dan membuat gue rela membanting celengan babi gue (gue nggak punya celengan babi, gue cuman punya celengan sapi totol-totol yang bawahnya bisa dibuka), untuk membeli produk-produk yang berkaitan dengan passion gue sedemikian rupa, dan berpikir kemudian. Salah satu diantaranya yang gue reckon, adalah knowledge dan understanding.

Menurut gue, knowledge dan understanding itu berbeda, tapi satu paket. Kita kalau mendapatkan knowledge, belum tentu kita understand. Understanding itu lebih pada sebuah rhema kalo' orang Kristen bilang (heheheh); pengertian. Sesuatu yang motivates elo untuk melakukannya. When you understand something, you will come up with ideas and the motivation to run the ideas. Itulah yang gue suka.

Lucu memang, gue nggak terlihat seperti orang yang senang dengan knowledge dan understanding, tapi sebenarnya gue adalah orang yang selalu mengejar paket kenikmatan tersebut.

Kadang, gue merasa hidup gue hampa abis, kalau gue nggak dapet knowledge dan understanding. Kalau gue nggak dapet paket ini, rasanya, gue nggak bisa menulis; not even a word. Kalau gue udah dapet knowledge and understanding, gue bisa ngerjain beberapa concept paper dalam sehari. Sampe' segitunya, i know.

Gue sendiri nggak pernah tau, apa karir yang cocok untuk gue. Pekerjaan gue sampai sekarang, pastinya selalu berhubungan dengan yang namanya penelitian; cause i'm just curious to seek the truth. Makanya juga, gue selalu merasa bodoh; cause basically, i always place my self as someone who knows nothing.

Makanya, gue sering sekali bilang, baik di twitter gue ataupun di status YM gue, kalau gue haus ilmu. I'm not kidding, i'm telling the truth. Apalagi setelah ilmu lo di-drain abis dari hidup lo, untuk hal-hal lain. Setelahnya, kalau nggak ada ilmu yang masuk, letihnya minta ampun.

Itu juga yang membuat gue mundur dari beberapa pekerjaan gue sebelumnya, semata-mata karena gue sudah tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Menurut atasan gue sih, mungkin itu adalah hal yang tidak signifikan dan penting; tapi menurut gue, itu berarti mematikan gue. Jadi, daripada gue mati, gue memutuskan untuk mundur dari dua pekerjaan gue yang sebelumnya. Not bad; i learned more after i decided to resign. Itu juga yang membuat gue lebih hidup dari sebelumnya.

Kalau kamu, what kind of things that you couldn't live without?

ime'...

Comments

gilang said…
Aha!!!
*lebih mantap u/ les english*
ime' said…
[gilang]
hah???

Popular Posts